Call to Action (CTA) adalah bagian kecil yang punya dampak besar. Ibarat ujung tombak dari semua effort desain, konten, dan marketing kamu. CTA yang kuat bisa jadi penentu: pengunjung berubah jadi pembeli, atau sekadar lewat begitu saja.
Sayangnya, banyak website yang menaruh CTA hanya sebagai formalitas. Kalimatnya kaku, letaknya sembarangan, dan tampilannya nggak mencolok. Padahal, dengan sedikit strategi, CTA bisa jadi pemicu konversi yang luar biasa.
Yuk kita bongkar rahasia membuat CTA yang bukan hanya diklik, tapi juga bikin orang merasa “Ini yang saya cari!”.
Pahami Intent Pengunjung Sebelum Menentukan CTA
CTA yang efektif selalu selaras dengan kebutuhan dan posisi pengunjung dalam customer journey. Apakah mereka baru pertama kali mampir? Atau sudah siap membeli?
CTA untuk orang yang baru kenal brand kamu mungkin berupa “Pelajari Selengkapnya” atau “Lihat Demo”. Sementara mereka yang sudah siap beli akan lebih cocok dengan “Beli Sekarang” atau “Dapatkan Penawaran”.
Praktisnya: Buat variasi CTA berdasarkan stage funnel. Jangan satu tombol untuk semua jenis pengunjung.
Gunakan Kata yang Aksi-Oriented dan Spesifik
Kata-kata itu punya kekuatan. Hindari CTA yang generik seperti “Submit” atau “Klik Di Sini”. Gunakan frasa yang mengandung manfaat dan mendorong aksi langsung.
Misalnya:
- “Mulai Coba Gratis 14 Hari”
- “Download Panduan Lengkapnya”
- “Lihat Bagaimana Kami Bisa Bantu Bisnismu”
Kata kerja yang kuat dan manfaat yang jelas akan membuat CTA jauh lebih menggoda.
Letakkan CTA di Momen yang Tepat
Banyak yang menaruh CTA di awal halaman, berharap pengunjung langsung klik. Tapi sering kali, pengunjung butuh konteks dulu sebelum memutuskan. Maka, letakkan CTA setelah kamu menyampaikan nilai atau menjawab pertanyaan mereka.
Idealnya:
- Satu CTA utama di atas fold (bagian pertama yang terlihat)
- CTA pendukung setelah penjelasan produk/layanan
- CTA di akhir halaman sebagai penguatan
Kamu juga bisa menaruh CTA di bagian FAQ atau artikel blog jika tujuannya edukasi.
Buat CTA Menonjol Secara Visual
CTA harus mencuri perhatian tanpa terlihat maksa. Gunakan warna kontras dengan latar belakang, namun masih selaras dengan palet warna brand. Ukurannya harus proporsional, mudah dilihat tapi tidak mengganggu.
Bentuk tombol yang familiar seperti persegi dengan sudut membulat lebih efektif karena intuitif. Tambahkan ikon panah atau tanda ajakan untuk menambah efek psikologis.
Praktisnya: Gunakan prinsip desain F-pattern atau Z-pattern untuk menempatkan CTA pada area yang paling sering dilihat.
Uji Coba dan Optimasi CTA Secara Berkala
CTA bukan elemen statis. Apa yang berhasil hari ini, belum tentu efektif minggu depan. Maka, lakukan A/B testing untuk membandingkan kata, warna, atau posisi CTA. Cek metrik seperti CTR (Click-Through Rate) dan konversi.
Jangan ragu mengubah CTA berdasarkan hasil data. Kadang hanya mengganti satu kata bisa meningkatkan konversi hingga 30% lebih tinggi.
Praktisnya: Gunakan tools seperti Google Optimize atau Hotjar untuk uji interaksi pengunjung dengan tombol CTA.
Gunakan CTA Lebih dari Sekadar Tombol
CTA bisa dalam bentuk link teks, pop-up, banner, atau sticky bar. Variasi ini bisa menjangkau pengunjung yang berbeda gaya berinteraksinya.
Misalnya, buat sticky CTA untuk pengguna mobile agar tetap mudah diakses. Atau tambahkan CTA akhir artikel blog untuk mengarahkan pembaca ke produk terkait.
Tapi ingat, jangan sampai terlalu agresif. Terlalu banyak CTA bisa bikin bingung dan malah menurunkan engagement.
Tambahkan Elemen Psikologis
CTA yang dilengkapi urgensi dan social proof punya performa lebih tinggi. Frasa seperti “Hanya Hari Ini” atau “Lebih dari 5.000 orang sudah mendaftar” dapat menambah kepercayaan dan dorongan aksi.
Kombinasikan CTA dengan testimoni, countdown timer, atau label best-seller agar semakin menggugah rasa ingin tahu dan FOMO (fear of missing out).
Kesimpulan
CTA bukan cuma tombol kecil, tapi titik temu antara niat pengunjung dan aksi nyata. Dengan pemahaman yang tepat soal kata-kata, penempatan, desain visual, dan konteks pengunjung, kamu bisa membuat CTA yang benar-benar bekerja.
Dan kalau kamu ingin website kamu punya CTA yang didesain strategis, menyatu dengan alur pengguna, dan bisa langsung meningkatkan konversi Webklik siap bantu dari desain hingga optimasi. Karena di dunia digital, setiap klik itu berharga.