Pernah punya halaman produk bagus tapi tetap sepi pengunjung? Atau punya blog informatif tapi tidak membawa traffic ke halaman jualan? Mungkin yang kamu butuhkan bukan iklan tambahan, tapi internal linking yang strategis. Teknik ini sederhana tapi sangat berpengaruh—dan sayangnya masih sering diabaikan oleh pelaku UMKM.
Dalam artikel ini, kita akan bahas bagaimana internal linking bekerja layaknya jembatan dalam sebuah kota digital—menghubungkan satu konten ke konten lain di dalam website. Untuk UMKM, teknik ini bisa jadi alat yang powerful untuk mendongkrak SEO, meningkatkan waktu kunjungan, dan tentu saja… memperbesar peluang konversi.
Apa Itu Internal Linking?
Internal link adalah tautan dari satu halaman ke halaman lain di dalam website yang sama. Misalnya:
- Dari artikel blog ke halaman produk
- Dari halaman produk ke kategori lainnya
- Dari halaman utama ke testimoni atau promo
Tujuan utamanya adalah menghubungkan konten yang saling relevan agar:
- Pengunjung tidak hanya buka satu halaman lalu pergi
- Google lebih mudah memahami struktur dan prioritas halaman
Manfaat Internal Linking untuk UMKM
1. Meningkatkan SEO Secara Alami
Google merayapi halaman lewat link. Semakin banyak internal link ke satu halaman (misalnya halaman produk), semakin besar kemungkinan Google menganggapnya penting dan menaikkan peringkatnya.
2. Menjaga Pengunjung Berlama-lama di Website
Link yang relevan mendorong pengguna mengeksplor lebih jauh. Ini meningkatkan waktu tinggal (dwell time), yang juga positif untuk SEO.
3. Mendorong Konversi
Contoh: Artikel “Tips Merawat Sepatu Kulit” bisa diarahkan ke produk pembersih sepatu yang kamu jual. Natural, dan efektif.
4. Meningkatkan Struktur Navigasi
Bantu pengunjung memahami hierarki konten di websitemu terutama jika kamu punya banyak produk atau kategori.
Strategi Internal Linking untuk Produk UMKM
1. Buat Hub Konten
Identifikasi konten utama (produk unggulan, kategori utama, artikel edukasi) dan jadikan mereka “pusat link”. Misalnya, semua artikel blog yang relevan harus mengarah ke produk tersebut.
2. Sisipkan Link Secara Kontekstual
Jangan pakai link sekadar “klik di sini”. Sebaliknya, tanamkan secara alami:
“Lihat koleksi sepatu kulit terbaru kami di katalog ini.”
3. Gunakan Anchor Text yang Relevan
Gunakan kata kunci yang ingin ditarget. Misalnya:
“Pembersih sepatu kulit” lebih baik daripada “klik di sini”.
4. Link Antar Produk Serupa
Di halaman produk, tambahkan “Produk Terkait” atau “Sering dibeli bersama” yang mengarah ke produk lain. Bisa manual, atau otomatis jika CMS mendukung.
5. Bangun Jalur Menuju Halaman Prioritas
Misalnya kamu ingin halaman “Promo Juni” muncul di Google, pastikan banyak halaman lain menautkan ke situ secara konsisten.
Tools Gratis untuk Membantu
- Yoast SEO (WordPress) – Rekomendasi internal link otomatis
- Ahrefs Webmaster Tools – Analisis struktur link internal
- Screaming Frog SEO Spider – Visualisasi internal linking untuk site audit
Kesimpulan
Internal linking adalah strategi pintar untuk membuat websitemu lebih kuat—tanpa biaya tambahan. Dengan hanya menghubungkan konten yang sudah kamu miliki, kamu bisa meningkatkan SEO, memperpanjang kunjungan, dan membawa pengunjung lebih dekat ke halaman yang mengonversi.
Kalau kamu butuh strategi internal link yang lebih sistematis, atau ingin mengoptimalkan seluruh struktur website-mu, tim Webklik siap bantu. Kami bantu UMKM membangun website yang bukan hanya informatif, tapi juga saling terhubung secara strategis.