Pernah dapat email yang tampaknya resmi dari bank atau layanan online, tapi setelah diperiksa lebih dekat, ada yang mencurigakan? Itulah serangan phishing—tipuan digital yang sangat meyakinkan, namun bisa berujung pada kerugian besar. Dan bukan hanya pengguna yang bisa jadi korban. Website kamu pun bisa jadi alat penyebar phishing kalau tidak dijaga dengan baik.
Yuk, kita kenali lebih dalam apa itu phishing, bagaimana website bisa jadi target atau bahkan media penyebar, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa kamu ambil sekarang juga.
Apa Itu Phishing dan Mengapa Berbahaya?
Phishing adalah upaya untuk mencuri informasi sensitif seperti username, password, atau data kartu kredit dengan menyamar sebagai entitas terpercaya. Dalam konteks website, phishing bisa muncul dalam berbagai bentuk:
- Halaman login palsu yang menyerupai situs resmi
- Email berisi link ke halaman tiruan
- Formulir di website yang disusupi untuk mengambil data pengguna
Menurut laporan dari Google dan IBM, serangan phishing meningkat tajam di tahun-tahun terakhir karena semakin banyak aktivitas digital dilakukan online—dari belanja, keuangan, hingga administrasi pemerintahan.
Dan yang lebih mengkhawatirkan, banyak serangan phishing memanfaatkan website sah yang tidak disadari telah disusupi.
Website Kamu Bisa Jadi Senjata Hacker
Ini fakta yang sering terlewat: hacker bisa menyusupi website kamu dan menyisipkan halaman phishing ke dalamnya—tanpa kamu sadari. Mereka akan menyembunyikan halaman ini di direktori tersembunyi, lalu menyebarkan link-nya lewat email atau pesan spam. Hasilnya?
- Reputasi domain kamu rusak
- Website bisa diblokir Google
- Sertifikat SSL bisa dicabut
- Email dari domain kamu masuk spam
Artinya, bukan cuma pengunjung yang dirugikan—tapi seluruh kepercayaan terhadap brand kamu ikut hancur.
Ciri-Ciri Website Disusupi Phishing
Beberapa tanda yang harus kamu waspadai:
- Ada direktori atau halaman asing di server (contoh:
/wp-includes/.secure-login/
) - Hosting memperingatkan ada aktivitas mencurigakan
- Pengunjung melaporkan ada redirect ke halaman aneh
- Website tiba-tiba ditandai sebagai “berbahaya” oleh browser atau Google
Kalau kamu menemukan tanda-tanda ini, segera lakukan tindakan. Semakin cepat respon, semakin kecil dampaknya.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
- Update CMS dan Plugin Secara Berkala
Banyak serangan terjadi karena celah dari plugin atau CMS yang tidak diperbarui. - Gunakan Firewall Aplikasi Web (WAF)
Firewall seperti Sucuri atau Wordfence dapat menyaring trafik berbahaya dan mencegah penyusupan script phishing. - Audit File Website Secara Berkala
Gunakan tools seperti VirusTotal, atau plugin keamanan untuk memantau file-file asing yang muncul di server. - Aktifkan Monitoring dari Hosting atau Pihak Ketiga
Beberapa layanan hosting menawarkan malware scanning otomatis. Jangan ragu untuk mengaktifkannya. - Gunakan SSL dan Verifikasi Domain di Search Console
Selain untuk keamanan data, ini juga membantu Google memberi sinyal jika terjadi anomali di situs kamu.
Edukasi Pengunjung dan Tim Internal
Bukan hanya soal teknis kamu juga perlu mengedukasi tim dan pengunjung. Selalu beri tahu pelanggan untuk:
- Memastikan alamat website benar (hindari typo domain)
- Jangan pernah mengisi form dari email mencurigakan
- Periksa simbol gembok/HTTPS di address bar
Dan untuk tim internal, pastikan:
- Tidak membuka email mencurigakan dari admin
- Menggunakan 2FA untuk login ke sistem backend
- Tidak mengupload file tanpa dicek keamanannya
Jaga Reputasi Website Anda dari Ancaman Phishing
Webklik memahami bahwa reputasi digital adalah aset jangka panjang. Oleh karena itu, kami tidak hanya membangun website yang kuat dan estetis, tapi juga mengintegrasikan sistem keamanan yang siap mendeteksi dan menahan potensi ancaman phishing sejak awal.