Zero-day exploit adalah mimpi buruk setiap pengelola sistem. Ini adalah jenis serangan yang memanfaatkan celah keamanan sebelum developer menyadarinya. Artinya, belum ada patch, belum ada solusi, dan celahnya masih terbuka lebar.
Apa Itu Zero-Day?
Zero-day adalah istilah untuk kerentanan keamanan yang:
- Tidak diketahui oleh vendor/pengembang
- Sudah dieksploitasi oleh penyerang
- Belum ada perbaikan resmi
Dalam hitungan jam sejak celah ini terpublikasi, hacker bisa menyerang ribuan sistem sebelum tambalan (patch) tersedia. Bahkan bisa menginfeksi sistem kritikal seperti server pemerintahan, bank, hingga sistem medis.
Contoh Zero-Day Terkenal
- Log4Shell (2021) – celah di pustaka logging Java
- Microsoft Exchange Server exploit – dimanfaatkan oleh hacker untuk masuk ke email korporat
- Chrome zero-day – celah yang dimanfaatkan untuk serangan phishing dan ransomware
Bagaimana Cara Menghadapinya?
1. Gunakan WAF dan IPS
Web Application Firewall bisa mencegat pola eksploitasi umum, bahkan untuk celah yang belum diketahui. IDS/IPS juga dapat mendeteksi perilaku abnormal.
2. Segmentasi Jaringan
Jangan biarkan satu titik lemah menular ke seluruh sistem. Pisahkan layer aplikasi, database, dan internal tools.
3. Terapkan Zero Trust Model
Setiap akses harus divalidasi. Jangan berasumsi bahwa traffic internal selalu aman.
4. Update Sistem Secara Proaktif
Selalu gunakan software versi terbaru. Gunakan tool vulnerability scanner seperti Snyk, Trivy, atau Nessus.
5. Langganan Feed Keamanan
Ikuti CVE, BugTraq, atau Twitter security researcher untuk informasi zero-day terkini.
Kesimpulan
Zero-day tidak bisa dicegah total, tapi Anda bisa mempersempit peluang kerusakan. Penerapan arsitektur yang aman, segmentasi, dan monitoring yang baik bisa membuat serangan kehilangan momentum.
Webklik membantu Anda membangun sistem tahan banting dari awal dengan prinsip secure-by-design dan mitigasi risiko siber mutakhir.