Formulir adalah titik krusial dalam konversi digital. Entah itu formulir pendaftaran, permintaan demo, atau pengajuan konsultasi form adalah pintu utama yang memisahkan niat dari tindakan. Namun sayangnya, banyak bisnis hanya fokus pada “berapa banyak yang mengisi”, tanpa pernah bertanya: berapa banyak yang gagal mengisi, dan kenapa?
Inilah mengapa tracking pengisian form bukan sekadar soal pelacakan submit, melainkan strategi untuk membaca pengalaman pengguna secara langsung. Dengan menganalisis bagaimana pengguna berinteraksi (atau justru menyerah) saat mengisi form, Anda bisa menemukan friksi UX yang tak terlihat di permukaan.
Mengapa pelacakan form adalah elemen penting dalam analitik website
Formulir sering kali menjadi titik akhir funnel dan justru di sinilah banyak kebocoran terjadi. Pengguna yang sudah cukup tertarik bisa saja batal submit karena hal-hal sederhana:
- Kolom yang terlalu banyak atau membingungkan
- Validasi error yang tidak jelas
- Desain yang tidak mobile-friendly
- CTA yang tidak meyakinkan
Tanpa pelacakan detail, Anda tidak pernah tahu di titik mana mereka berhenti. Anda hanya tahu: mereka tidak submit. Dan itu bukan jawaban yang cukup.
Dengan tracking form yang benar, Anda bisa melihat:
- Kolom mana yang paling sering ditinggalkan
- Di mana pengguna berhenti mengisi
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan form
- Apakah error tertentu sering terjadi
Tools dan pendekatan yang bisa digunakan untuk pelacakan form
Ada beberapa cara mudah untuk mulai melacak interaksi pengguna dengan form:
- Event tracking di Google Tag Manager (GTM)
Tentukan event untuk setiap field yang diklik, waktu mulai isi form, form abandonment, dan form submit. - Google Analytics 4 (GA4)
Integrasikan event form interaction untuk melihat metrik seperti “user started form” vs “user submitted form”. - Microsoft Clarity atau Hotjar
Gunakan fitur heatmap dan session recording untuk melihat bagaimana pengguna mengisi form secara visual. - Form analytics tools seperti Zuko
Khusus dibuat untuk melacak performa form, menampilkan data abandon rate per field, average completion time, dan friction score.
Kombinasi tools ini memberi Anda gambaran lengkap bukan hanya “siapa yang mengisi”, tapi “apa yang terjadi selama proses pengisian”.
Insight UX yang bisa diungkap dari data form
Dari pelacakan form yang baik, Anda bisa mendapatkan insight UX yang sangat tajam, seperti:
- Kolom yang tidak relevan atau menimbulkan kebingungan
Contoh: pengunjung bingung membedakan antara “Nama Perusahaan” dan “Nama Bisnis”, sehingga form ditinggalkan. - Form terlalu panjang dan mengintimidasi
Jika pengguna berhenti setelah 3 dari 10 kolom, mungkin form perlu disederhanakan atau dibagi menjadi dua langkah. - Tata letak form tidak responsif di mobile
Tingkat abandon bisa lebih tinggi pada perangkat mobile, yang berarti perlu dilakukan optimalisasi tampilan. - Validasi error yang tidak user-friendly
Jika banyak pengguna berhenti setelah mengisi email, bisa jadi format validasi email terlalu ketat atau tidak memberi feedback yang jelas.
Semua insight ini bisa diubah menjadi aksi nyata untuk memperbaiki performa dan meningkatkan konversi.
Dampak bisnis dari perbaikan form berbasis data
Optimasi form berbasis data bisa memberikan peningkatan konversi yang sangat signifikan bahkan tanpa mengubah apapun di luar form.
Beberapa contoh nyata:
- Menghapus satu kolom bisa meningkatkan submit rate hingga 20%
- Menyederhanakan label dan placeholder bisa mengurangi abandon rate drastis
- Mengganti copy tombol dari “Kirim” menjadi “Dapatkan Konsultasi Gratis” bisa meningkatkan klik hingga dua kali lipat
Perubahan kecil, dampak besar. Itulah kekuatan dari keputusan yang didasarkan pada data pelacakan form.
Kesimpulan
Form bukan hanya alat untuk mengumpulkan data ia adalah cermin dari pengalaman pengguna. Dan tracking pengisian form adalah cara terbaik untuk memahami apakah cermin itu memantulkan kemudahan atau justru frustrasi.
Di Webklik, kami membantu bisnis bukan hanya membangun form yang berfungsi, tapi juga mengoptimalkannya berdasarkan perilaku pengguna yang nyata. Jika Anda ingin formulir Anda bekerja lebih cerdas dan konversi Anda naik lebih cepat, mari mulai audit UX form Anda bersama Webklik.