Punya website keren, fitur lengkap, dan produk berkualitas tinggi belum cukup jika pengunjungnya tidak merasa dekat. Di sinilah peran gaya bahasa menjadi krusial. Terutama untuk UMKM, konsumen Anda bukan hanya pencari produk mereka ingin merasa dipahami, dihargai, dan diajak bicara dengan hangat. Maka, gaya bahasa website harus disesuaikan dengan karakter konsumen lokal dan segmen target Anda.
Gaya bahasa bukan sekadar “pakai kata yang sopan” atau “jangan typo.” Ia adalah strategi komunikasi yang membentuk kepercayaan, kedekatan, dan konversi.
Kenali Siapa Konsumen Anda Bukan Sekadar Usianya
Gaya bahasa efektif berawal dari pemahaman mendalam tentang audiens. Apakah mereka ibu rumah tangga? Anak muda? Pekerja kantoran? Atau pengusaha mikro? Setiap kelompok punya bahasa harian yang berbeda.
Contoh:
- Untuk anak muda: “Yuk cobain produk kekinian yang satu ini!”
- Untuk segmen lebih dewasa: “Produk ini dirancang untuk kenyamanan dan ketenangan Anda.”
Gunakan gaya bahasa yang mereka gunakan sehari-hari. Hindari istilah asing atau teknis yang tidak perlu. Semakin natural bahasanya, semakin mudah mereka terhubung.
Gunakan Nada Suara yang Sesuai dengan Karakter Brand Anda
Brand Anda ingin terlihat ramah, profesional, hangat, atau inspiratif? Nada suara (tone of voice) menentukan semua isi konten: dari headline, tombol CTA, hingga halaman “Tentang Kami.”
Jika brand Anda adalah brand kuliner rumahan, gunakan bahasa yang menghangatkan dan dekat:
“Rasanya kaya masakan Ibu di rumah.”
Jika Anda menjual jasa atau B2B, gunakan bahasa profesional namun tetap bersahabat:
“Kami bantu bisnis Anda tumbuh lewat solusi teknologi yang terjangkau.”
Konsistensi tone ini menciptakan rasa percaya dan membentuk identitas brand yang mudah dikenali.
Buat Bahasa yang Humanis, Bukan Seperti Robot atau Brosur
Hindari kalimat-kalimat kaku dan generik seperti:
- “Kami menjual produk unggulan berkualitas tinggi.”
- “Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.”
Gantilah dengan bahasa yang lebih manusiawi:
- “Lagi cari yang nyaman tapi tetap gaya? Coba ini.”
- “Ada pertanyaan? Kami siap bantu jawabnya via WA.”
Bahasa humanis menunjukkan bahwa Anda bukan hanya menjual, tapi juga melayani.
Gunakan Struktur Paragraf yang Ringkas dan Mudah Dibaca
Ingat, banyak konsumen UMKM bukan pembaca aktif blog atau artikel panjang. Maka, susun paragraf pendek, gunakan heading, bullet point, dan sorotan penting (bold) agar mereka bisa membaca cepat tanpa kehilangan makna.
Contoh penyusunan:
- Heading jelas (misal: “Kenapa Harus Pilih Kami?”)
- Kalimat 1-2 baris per paragraf
- CTA yang terlihat dan langsung bisa diklik
Ini akan meningkatkan kenyamanan membaca dan memperpanjang durasi kunjungan di website Anda.
Gunakan Bahasa Positif dan Optimistis
Gaya bahasa yang positif membentuk persepsi brand yang menyenangkan. Gunakan kata-kata yang membangkitkan semangat, memberi solusi, dan memberdayakan.
Contoh:
- “Kami percaya usaha kecil bisa besar dengan dukungan digital.”
- “Setiap pembelian Anda membantu satu pengrajin lokal terus berkarya.”
Ini membangun keterlibatan emosional dan memperkuat loyalitas.
Kesimpulan
Gaya bahasa di website bukan sekadar ornamen ia adalah cara brand Anda berbicara langsung dengan pelanggan. Untuk UMKM, pendekatan yang hangat, personal, dan sesuai konteks lokal bisa menjadi faktor pembeda yang besar.
Kalau Anda ingin website dengan gaya bahasa yang menyentuh, humanis, dan dekat dengan pasar lokal, Webklik bisa bantu menyusun semua isi website Anda dari headline hingga CTA. Yuk, mulai di https://webklik.id/.