Navigasi website yang baik adalah seperti peta jalan: memandu pengguna ke tempat yang mereka cari, tanpa tersesat atau frustrasi. Tapi bagaimana Anda tahu apakah navigasi di website Anda benar-benar bekerja?
Jawabannya ada pada klik dan pergerakan pengguna. Data ini bukan hanya statistik kering, tapi refleksi nyata dari bagaimana pengunjung “menjelajah” situs Anda. Dari situ, Anda bisa menemukan rintangan, kebingungan, bahkan peluang tersembunyi yang selama ini menghambat konversi tanpa Anda sadari.
Perhatikan Klik dan Pergerakan
Setiap klik, scroll, dan hover adalah bentuk komunikasi diam-diam antara pengguna dan interface website Anda. Misalnya:
- Klik berulang pada logo → mungkin mereka tidak menemukan menu navigasi.
- Klik pada gambar yang tidak aktif → menandakan ekspektasi pengguna yang tidak terpenuhi.
- Hover lama tanpa aksi → bisa jadi tombol atau link tidak cukup meyakinkan untuk diklik.
Data ini bisa Anda dapatkan lewat heatmap, session recording, dan click tracking dari tools seperti Microsoft Clarity, Hotjar, atau Plerdy.
Tanda Navigasi Website Anda Perlu Diperbaiki
Jika Anda menemukan data berikut, itu bisa menjadi sinyal bahwa sistem navigasi website Anda perlu dioptimalkan:
1. Tingkat Klik yang Tinggi di Tempat yang Salah
Banyak klik pada elemen non-aktif biasanya menunjukkan pengguna bingung atau menganggap elemen itu interaktif.
2. Interaksi yang Terpusat Hanya di Atas Lipatan
Jika sebagian besar klik hanya terjadi di atas fold, bisa jadi struktur konten di bawah kurang meyakinkan untuk dibaca.
3. Pengguna Back-and-Forth antara Halaman
Menandakan navigasi kurang intuitif, hingga pengguna harus “bolak-balik” mencari informasi.
4. Tingginya Exit Rate pada Halaman Navigasi
Misalnya, banyak yang keluar dari halaman kategori bisa menunjukkan pilihan terlalu banyak atau tidak jelas.
Cara Menganalisis Pergerakan Pengguna secara Efektif
Gunakan Heatmap:
Untuk melihat area mana yang paling banyak diklik, diabaikan, atau tidak dilihat sama sekali. Ini membantu Anda menentukan posisi elemen navigasi penting.
Gunakan Session Replay:
Untuk melihat langsung bagaimana pengguna bergerak, mencari, dan akhirnya meninggalkan halaman. Di sini Anda bisa “merasakan” alur frustrasi pengguna.
Cek Menu dan Struktur Navigasi:
Apakah semua tautan penting terlihat jelas di desktop dan mobile? Apakah submenu terlalu dalam atau membingungkan?
Analisis Flow Pengguna (Behavior Flow):
Gunakan Google Analytics 4 untuk melihat jalur navigasi utama pengguna dari halaman masuk ke halaman tujuan.
Strategi Perbaikan Navigasi Berdasarkan Data
- Posisikan ulang elemen penting di area dengan klik terbanyak.
- Buat ulang menu dengan kategori yang lebih deskriptif dan relevan.
- Uji perubahan dengan A/B Testing untuk versi navigasi yang lebih sederhana.
- Tambahkan breadcrumb atau navigasi sekunder di halaman panjang atau bertingkat.
- Gunakan copy navigasi yang lebih natural dan user-centric.
Sederhana tapi berdampak: memindahkan CTA 100px lebih tinggi bisa meningkatkan klik hingga 30% (berdasarkan hasil optimasi beberapa klien Webklik).
Kesimpulan
Perbaikan navigasi tidak perlu spekulatif. Dengan data klik dan pergerakan pengguna, Anda bisa tahu persis apa yang harus diubah dan mengapa. Navigasi yang dirancang berdasarkan perilaku pengguna akan terasa alami, intuitif, dan pada akhirnya: lebih efektif.
Webklik membantu Anda menganalisis data perilaku pengguna untuk menyusun navigasi website yang bukan hanya indah, tapi juga fungsional dan mendukung konversi. Pelajari solusi UX dan behavior tracking kami di sini.