Banyak pelaku UMKM hari ini merasa cukup hanya dengan Instagram. Platform ini memang luar biasa: mudah digunakan, gratis, dan punya jangkauan luas. Tapi, apakah kehadiran Instagram saja cukup untuk memastikan keberlanjutan bisnis digital UMKM? Apakah masih relevan untuk membangun website jika semuanya bisa dilakukan lewat media sosial?
Jawaban pendeknya ya, UMKM tetap butuh website. Dan jawabannya bukan karena tren, tapi karena strategi jangka panjang.
Kepemilikan Penuh atas Aset Digital
Instagram adalah rumah sewaan. Anda bisa membangun audiens, memposting setiap hari, bahkan mengiklankan produk tapi pada akhirnya, platform itu bukan milik Anda. Algoritma bisa berubah, akun bisa dibatasi, bahkan di-suspend tanpa peringatan. Saat itu terjadi, Anda kehilangan akses ke calon pelanggan yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun.
Website adalah rumah milik sendiri. Anda bebas menentukan tampilan, struktur, bahkan perilaku pengunjung melalui tools analitik. Semua data pengunjung, form kontak, dan transaksi—ada dalam kendali penuh Anda. Untuk UMKM yang ingin bertumbuh berkelanjutan, kepemilikan aset digital adalah fondasi.
Tingkat Kredibilitas yang Lebih Tinggi
Pelanggan digital semakin cermat. Saat mereka menemukan produk menarik di Instagram, banyak yang akan mencari nama brand Anda di Google untuk memastikan bahwa bisnis Anda terpercaya. Jika mereka tidak menemukan website resmi, kepercayaan pun goyah.
Sebuah studi oleh Verisign menunjukkan bahwa 84% konsumen percaya bisnis dengan website lebih kredibel daripada yang hanya mengandalkan media sosial. Website membantu menunjukkan keseriusan Anda, memberikan ruang untuk testimoni, portofolio, sertifikasi, atau cerita bisnis yang lebih lengkap.
Pusat Informasi yang Terstruktur dan Tersedia 24/7
Instagram terbatas oleh format visual dan urutan feed. Informasi penting seperti cara pemesanan, katalog produk, atau FAQ sering kali sulit ditemukan atau tercecer. Di website, semua itu bisa ditampilkan secara rapi dan mudah diakses.
Dengan website, Anda bisa menyusun menu navigasi, halaman khusus untuk produk unggulan, dan membuat pengalaman pelanggan jadi lebih intuitif. Ini penting, apalagi untuk pelanggan yang berasal dari luar media sosial atau yang mengakses melalui Google.
Mendukung SEO dan Jangkauan Lebih Luas
Website memungkinkan Anda untuk muncul di pencarian Google. Ini memberi peluang besar untuk menjangkau calon pelanggan yang belum mengikuti media sosial Anda. Lewat strategi SEO yang tepat, halaman produk Anda bisa tampil di halaman pertama pencarian seperti “kopi robusta asli Aceh” atau “tas rotan handmade murah.”
Tanpa website, Anda kehilangan trafik organik yang datang dari search engine dan itu artinya kehilangan potensi penjualan jangka panjang. Instagram bagus untuk interaksi sosial, tapi Google tetap menjadi tempat orang “mencari” solusi.
Integrasi dengan Fitur Digital Lain
Website modern bisa diintegrasikan dengan berbagai fitur canggih yang tidak tersedia di Instagram. Mulai dari form pemesanan otomatis, integrasi payment gateway, live chat, hingga pop-up diskon untuk pelanggan baru. Semua ini memberikan efisiensi dan kenyamanan dalam proses jual beli.
Selain itu, dengan tools seperti Google Analytics, Anda bisa melacak perilaku pengunjung: berapa banyak yang tertarik pada produk A, berapa lama mereka melihat halaman Anda, dan dari mana mereka datang. Semua ini membantu Anda membuat keputusan bisnis lebih cerdas.
Kesimpulan
Instagram memang kuat sebagai kanal promosi dan engagement. Tapi untuk membangun bisnis yang solid dan berumur panjang, UMKM perlu website sebagai pusat kendali digital. Bukan berarti meninggalkan media sosial, tapi memperkuat kehadiran digital dengan kombinasi yang tepat.
Dan jika Anda belum memiliki website atau merasa kesulitan membuatnya sendiri, Webklik hadir untuk membantu UMKM seperti Anda membangun website profesional, terjangkau, dan mudah dikelola. Saatnya punya aset digital milik sendiri di https://webklik.id/ dan tak lagi bergantung sepenuhnya pada platform orang lain.