Dalam 3 detik pertama, pengunjung website Anda akan memutuskan: “Apakah saya akan scroll ke bawah… atau menutup tab ini?” Dan keputusan itu sering kali hanya berdasarkan satu elemen: hero section.
Hero section adalah bagian paling atas dari halaman website visual pertama yang dilihat pengunjung. Ini bukan sekadar tampilan. Ini adalah panggung utama, tempat Anda menyampaikan pesan, membangun daya tarik, dan menanamkan rasa percaya sejak detik pertama.
Namun, banyak bisnis menganggap hero section hanya sebagai “gambar besar dan tulisan keren”. Padahal, jika dirancang dengan strategi, hero section bisa menjadi mesin konversi yang kuat.
Mulai dengan Value Proposition yang Tajam
Jangan berputar-putar. Sampaikan siapa Anda, apa yang Anda tawarkan, dan mengapa pengunjung harus peduli dalam satu kalimat yang kuat dan to the point.
Contoh:
- Buruk: “Kami perusahaan teknologi yang berpengalaman.”
- Lebih Baik: “Bangun website bisnis profesional hanya dalam 7 hari dengan tim kami yang andal.”
Gunakan struktur ini:
[Solusi Anda] + [Masalah yang dipecahkan] + [Keunggulan spesifik]
Value proposition ini adalah fondasi. Ini adalah pitch satu kalimat yang membuat pengunjung berkata: “Oke, ini menarik.”
Tambahkan Visual yang Relevan dan Emosional
Gambar hero harus mendukung pesan, bukan sekadar hiasan. Gunakan:
- Foto pengguna nyata yang menggunakan produk/jasa Anda
- Ilustrasi yang menjelaskan konsep dengan jelas
- Background video pendek yang memperlihatkan real action
Visual yang baik bukan hanya menarik, tapi menciptakan koneksi emosional. Mereka harus bisa membuat pengunjung merasakan manfaat dari layanan Anda bahkan sebelum membaca lebih jauh.
Ingat: pengunjung menilai profesionalisme Anda dari desain visual pertama yang mereka lihat.
Headline Harus Langsung Mengena
Headline di hero section adalah kalimat paling penting di seluruh website Anda. Ia harus:
- Singkat (5–12 kata)
- Spesifik (hindari jargon)
- Mengandung manfaat utama
Contoh:
- “Tingkatkan penjualan online Anda dalam 7 hari.”
- “Website cepat, aman, dan siap bantu bisnis Anda tumbuh.”
Hindari kalimat pasif atau terlalu umum seperti “Selamat datang di website kami.” Itu buang-buang ruang.
Subheadline bisa ditambahkan sebagai penjelas, maksimal 1–2 kalimat, dan lebih naratif.
CTA Harus Jelas dan Mengundang Aksi
Setelah menarik perhatian, Anda harus segera mengarahkan pengguna ke langkah selanjutnya. CTA (Call To Action) di hero section adalah titik konversi pertama yang sangat penting.
Tips:
- Gunakan warna kontras yang menonjol dari background
- Teks CTA harus aksi-oriented, seperti “Coba Sekarang”, “Lihat Demo”, atau “Konsultasi Gratis”
- Letakkan CTA di posisi terlihat tanpa perlu scroll (above the fold)
Jika memungkinkan, tambahkan CTA sekunder seperti “Pelajari Lebih Lanjut” untuk pengguna yang belum siap mengambil aksi utama.
Tambahkan Bukti Sosial atau Jaminan
Kalau memungkinkan, kuatkan hero section dengan bukti sosial yang mempercepat rasa percaya:
- “Digunakan oleh 10.000+ bisnis di seluruh Indonesia”
- Logo brand besar yang pernah bekerja sama
- Rating atau testimoni singkat
Atau berikan jaminan seperti:
- “Tanpa komitmen. Bisa dibatalkan kapan saja.”
- “100% garansi uang kembali”
Semua elemen ini bertugas untuk menjawab keraguan dan mendorong pengguna mengambil keputusan cepat.
Kesimpulan
Di dunia digital, Anda tidak dapat mengetuk bahu pengguna dan berkata, “Tunggu sebentar, izinkan saya jelaskan.” Yang Anda punya hanyalah 3 detik, satu layar pertama, dan satu kesempatan.
Hero section adalah tempat kesempatan itu terjadi.
Dengan pesan yang jelas, visual yang menggugah, dan CTA yang menggiring aksi, Anda bisa mengubah kunjungan biasa menjadi ketertarikan. Dan dari ketertarikan menjadi konversi.
Kalau Anda ingin hero section yang bukan hanya cantik tapi juga menjual yang bicara pada emosi pengguna dan menuntun mereka ke tindakan nyata Webklik adalah mitra yang Anda butuhkan. Kami merancang hero section dengan pendekatan strategi bisnis, bukan sekadar estetika. Pelajari pendekatan Webklik membangun pengalaman digital yang kuat di sini.