CTA atau Call To Action adalah jantung dari setiap website portfolio yang sukses. Tanpa CTA, pengunjung hanya akan datang, melihat, lalu pergi. Tapi dengan CTA yang tepat pengunjung bisa berubah jadi prospek, bahkan klien.
Masalahnya, banyak freelancer masih menganggap CTA sebagai formalitas kecil.
“Cukup kasih tombol ‘Hubungi Saya’, selesai.”
Padahal… CTA yang kuat bukan hanya soal tombol. Ia adalah strategi komunikasi yang menggerakkan seseorang dari tertarik menjadi bertindak.
Jadi, bagaimana cara membuat CTA yang efektif, khususnya untuk website portfolio freelancer? Mari kita bahas satu per satu, dengan pendekatan nyata yang bisa langsung Anda terapkan.
Pahami Dulu Tujuan CTA Anda
CTA yang efektif dimulai dari pemahaman: apa aksi yang ingin Anda dorong?
Tujuan CTA di website portfolio bisa berbeda-beda, seperti:
- Mendorong klien menghubungi Anda
- Mengarahkan ke halaman layanan
- Mengajak download CV atau profil lengkap
- Mendorong pendaftaran newsletter
- Booking sesi konsultasi gratis
Setiap halaman bisa punya CTA berbeda tergantung konteks. Di halaman beranda, CTA bisa berbunyi “Lihat Portofolio Saya.” Di halaman layanan, bisa berubah jadi “Diskusikan Proyek Anda.”
Jangan pakai CTA generik yang sama di semua tempat. Buat CTA yang relevan dengan niat pengguna di setiap titik interaksi.
Gunakan Bahasa Aksi yang Personal dan Emosional
CTA yang kuat tidak kaku. Ia berbicara langsung dengan pengunjung.
Bandingkan dua contoh ini:
❌ “Submit”
✅ “Mulai Proyek Anda Sekarang”
❌ “Contact”
✅ “Yuk, Ngobrol Tentang Ide Kamu”
Bahasa yang personal, aktif, dan emosional lebih mudah memicu reaksi. Gunakan kata kerja yang kuat seperti:
- Mulai
- Konsultasi
- Lihat
- Buat
- Gabung
- Download
- Tanya
Dan padukan dengan sentuhan emosional: “gratis”, “mudah”, “tanpa komitmen”, “siap pakai”.
Letakkan CTA di Titik-Titik Strategis
Tombol CTA tidak harus menunggu sampai halaman terakhir. Justru sebaliknya—mereka harus hadir di titik-titik krusial, saat pengunjung sedang terlibat secara emosional atau intelektual.
Beberapa titik strategis:
- Setelah bagian “Tentang Saya”
- Di bawah proyek portofolio yang mengesankan
- Di akhir halaman layanan
- Di pop-up saat user akan keluar halaman (exit intent)
- Di sticky button di mobile (misal “Hubungi Sekarang” di pojok bawah)
CTA yang muncul di momen yang tepat bisa menggandakan peluang konversi. Tapi pastikan tidak terlalu agresif. CTA harus mengalir, bukan memaksa.
Desain CTA yang Menonjol Tapi Tetap Nyatu
CTA harus terlihat jelas, tapi tetap harmonis dengan desain keseluruhan. Gunakan kontras warna yang cukup agar tombol terlihat menonjol, tapi hindari warna terlalu mencolok yang membuat website terasa murahan.
Beberapa tips desain:
- Gunakan warna yang kontras dengan background
- Tambahkan ikon (misal: panah →, ikon WhatsApp, ikon email)
- Buat tombol cukup besar untuk diklik di mobile
- Beri ruang kosong (whitespace) agar tombol tidak “tercebur” di antara elemen lain
Dan yang penting: pastikan CTA tampil optimal di semua ukuran layar—jangan sampai tombol andalan Anda tidak muncul di mobile.
Uji, Ulangi, Sempurnakan
CTA bukan elemen sekali jadi. Anda bisa (dan sebaiknya) mengujinya.
Contohnya:
- Coba dua kalimat CTA berbeda: “Diskusikan Ide Anda” vs “Mulai Proyek Sekarang”
- Uji dua warna tombol berbeda: hijau lime vs biru navy
- Bandingkan performa CTA di atas vs bawah halaman
Gunakan data dari tools seperti Google Analytics, Hotjar, atau bahkan form response Anda untuk melihat mana yang paling efektif.
CTA terbaik lahir dari proses uji dan belajar. Bukan dari tebakan.
Kesimpulan
CTA bukan sekadar tombol. Ia adalah jembatan antara minat dan aksi. Website portfolio Anda bisa dipenuhi proyek keren, testimonial kuat, dan desain menawan… tapi tanpa CTA yang tepat, semua itu bisa jadi senyap. CTA yang efektif mampu menggerakkan pengunjung menuju langkah selanjutnya. Dan di dunia freelance, langkah itu bisa berarti proyek baru, klien baru, dan reputasi yang terus tumbuh.
Jika Anda ingin website portfolio Anda tidak hanya informatif tapi juga konversi-driven, Webklik siap membantu. Kami tidak hanya membangun website, tapi juga merancang setiap elemen including CTA dengan strategi digital yang terbukti membawa hasil.