Semakin berkembang sebuah bisnis, semakin banyak layanan yang ditawarkan. Dan semakin kompleks pula website-nya. Tantangan yang sering muncul? Navigasi jadi membingungkan.
Pengunjung tidak tahu harus mulai dari mana. Mereka kebingungan mencari layanan yang relevan, atau lebih buruk—tidak sadar layanan tersebut tersedia.
Akibatnya, bounce rate naik, konversi turun, dan potensi bisnis menguap begitu saja.
Solusinya bukan sekadar menambahkan lebih banyak menu. Tapi menyusun struktur navigasi yang strategis, user-centric, dan bisa berkembang seiring skala bisnis Anda.
Masalah Umum Navigasi Website Dengan Banyak Layanan
- Menu Dropdown Terlalu Panjang
Saat pengunjung hover ke “Layanan”, lalu muncul 12 pilihan sekaligus, otak mereka langsung lelah. Ini membuat mereka tidak fokus dan malah kabur. - Nama Menu Tidak Jelas
Penggunaan istilah teknis atau internal (misalnya “Siklus Solusi 360°”) bisa membuat pengunjung awam tidak paham apa yang sebenarnya Anda tawarkan. - Terlalu Banyak Level Navigasi
Beberapa website memiliki menu utama → submenu → sub-submenu → halaman. Ini menyulitkan pengguna mobile dan memperlambat akses informasi. - Layanan Penting Malah Terkubur
Ironisnya, layanan utama yang ingin dijual justru tidak terlihat jelas karena struktur navigasi terlalu rata dan tidak memprioritaskan.
Prinsip Menyusun Navigasi yang Efektif
Gunakan Struktur Hirarki yang Jelas
Bayangkan struktur navigasi seperti cabang pohon: dari akar (beranda), ke batang besar (kategori utama), lalu ke cabang kecil (halaman layanan detail).
Contoh:
Layanan
• Pengembangan Website
• Pembuatan Aplikasi
• Integrasi Sistem
• Konsultasi Teknologi
Buat kategori utama yang mudah dipahami, lalu kelompokkan layanan sejenis di bawahnya. Gunakan istilah yang jelas, bukan istilah internal tim Anda.
Prioritaskan Layanan Berdasarkan Tujuan Bisnis
Ingin mendorong layanan A lebih banyak? Letakkan di posisi paling terlihat—misalnya di menu utama atau tombol khusus di header.
Jangan beri porsi yang sama untuk semua layanan, jika tidak semua punya kontribusi yang sama terhadap revenue.
Tambahkan Halaman “Semua Layanan”
Selain menu dropdown, sediakan satu halaman khusus yang merangkum semua layanan Anda.
Ini membantu pengunjung yang ingin “jelajah” dulu sebelum memutuskan.
Gunakan CTA Kontekstual Di Tiap Layanan
Daripada hanya memberi informasi, arahkan pengguna untuk lanjut bertindak.
Contoh:
- “Lihat Proyek Kami”
- “Jadwalkan Demo Gratis”
- “Download Brosur Layanan Ini”
CTA ini bisa menjadi pintu masuk ke konversi nyata.
Mobile-First, Always
Di perangkat mobile, menu panjang dan bertingkat jadi mimpi buruk. Gunakan hamburger menu dengan tab atau accordion.
Pastikan navigasi tetap mudah diakses hanya dengan ibu jari.
Uji Navigasi dengan Pengguna Asli
Kadang kita merasa struktur kita sudah jelas… padahal tidak. Coba lakukan mini user-testing: minta 3-5 orang dari target pasar Anda mencari layanan tertentu.
Jika butuh lebih dari 3 klik atau mereka ragu di tengah jalan, berarti ada yang perlu diperbaiki.
Kesimpulan
Struktur navigasi bukan sekadar estetika. Ia adalah fondasi bagaimana pengguna memahami, menjelajah, dan akhirnya percaya pada bisnis Anda.
Navigasi yang buruk bisa membuat layanan terbaik pun tidak terlihat. Tapi navigasi yang tepat bisa membuat pengguna menemukan solusi mereka tanpa harus berpikir keras.
Jika website Anda memiliki banyak layanan dan butuh strategi navigasi yang scalable, elegan, dan efektif, Webklik siap bantu. Kami membangun sistem navigasi yang tidak hanya cantik di tampilan, tapi juga cerdas dalam fungsionalitas. Bangun pengalaman digital yang terarah di webklik.id.