Bayangkan ini: website Anda tiba-tiba tidak bisa diakses. Semua layanan mati, pelanggan tidak bisa login, dan Anda menerima laporan bahwa server overload. Padahal tidak ada lonjakan traffic normal. Apa yang terjadi? Kemungkinan besar, Anda sedang menjadi korban serangan DDoS (Distributed Denial of Service).
Serangan DDoS adalah momok yang bisa menyerang siapa saja dari startup kecil hingga perusahaan besar. Tapi ada kabar baiknya: dengan layered protection, Anda bisa mencegah dan merespons DDoS dengan elegan, tanpa panik.
Apa Itu DDoS Attack?
DDoS adalah serangan yang dilakukan dengan cara membanjiri server atau jaringan dengan traffic palsu dalam jumlah besar, sehingga sistem tidak mampu merespons permintaan normal dari pengguna sah. Akibatnya, layanan down, website tidak bisa diakses, dan reputasi pun tercoreng.
Jenis-jenis DDoS yang umum:
- Volume-based attacks: Membanjiri bandwidth (misalnya UDP floods).
- Protocol attacks: Menargetkan layer transport dan network (seperti SYN floods).
- Application-layer attacks: Menargetkan aplikasi secara langsung (seperti HTTP GET flood).
Serangan ini biasanya datang dari ribuan bahkan jutaan perangkat yang telah disusupi (botnet), menjadikannya sulit dideteksi dan ditangani dengan satu solusi saja.
Mengapa Anda Butuh Layered Protection?
Karena tidak ada satu tools atau teknik yang bisa menangani semua jenis DDoS. Pendekatan bertingkat (layered) memastikan setiap lapisan sistem Anda—dari DNS, server, hingga aplikasi—punya mekanisme perlindungan masing-masing.
Strategi Layered Protection Melawan DDoS
Gunakan Web Application Firewall (WAF)
WAF yang baik bisa menyaring traffic ke aplikasi Anda berdasarkan pola dan perilaku mencurigakan.
Fungsi penting dari WAF terhadap DDoS:
- Memblokir permintaan yang tidak valid
- Menerapkan rate limiting
- Melindungi endpoint sensitif seperti login dan checkout
Gunakan WAF cloud seperti Cloudflare, AWS WAF, atau solusi open-source seperti ModSecurity.
Aktifkan Rate Limiting
Dengan rate limiting, Anda bisa membatasi berapa banyak permintaan yang bisa dikirim oleh satu IP dalam jangka waktu tertentu.
Contoh:
- Maksimal 100 permintaan per menit per IP
- Blokir otomatis jika melebihi ambang batas
Ini sangat efektif untuk mencegah serangan HTTP Flood.
Gunakan CDN (Content Delivery Network)
CDN seperti Cloudflare, Fastly, atau Akamai bisa menyerap traffic besar karena mereka punya jaringan global yang tersebar. Mereka juga menyediakan caching konten, sehingga permintaan tidak selalu sampai ke server utama Anda.
Dengan CDN:
- Beban server berkurang drastis
- Serangan dari lokasi geografis tertentu bisa difilter
Konfigurasi DNS Protection
Layanan DNS seperti Cloudflare DNS, Google Cloud DNS, atau NS1 memiliki fitur proteksi terhadap DDoS yang menargetkan DNS resolver Anda. DNS resolver yang overload bisa menyebabkan website tidak bisa diakses, meskipun server backend sehat.
Pastikan Anda tidak menggunakan DNS gratis yang tidak mendukung mitigasi DDoS.
Blokir IP Mencurigakan Secara Otomatis
Gunakan sistem log dan analisis traffic untuk mengidentifikasi IP yang mencurigakan, lalu blokir secara otomatis lewat firewall atau software keamanan.
Integrasi dengan SIEM atau platform monitoring seperti Datadog, New Relic, atau Prometheus bisa memberi notifikasi real-time jika ada lonjakan traffic abnormal.
Bangun Arsitektur Sistem yang Tahan Tekanan
Optimalkan sistem backend Anda untuk bisa scaling secara horizontal. Gunakan load balancer, autoscaling server, dan asinkronisasi proses agar server tetap stabil meski terjadi lonjakan traffic.
Jika arsitektur sistem lemah, DDoS kecil saja bisa membuat semuanya lumpuh.
Kesimpulan
DDoS bukan sekadar gangguan teknis ia bisa mengganggu kelangsungan bisnis, merusak reputasi, bahkan menyebabkan kerugian finansial yang nyata. Tapi Anda tidak harus menunggu diserang dulu baru bertindak.
Dengan pendekatan layered protection, Anda membangun “benteng” digital berlapis yang siap melindungi dari berbagai vektor serangan. Dan yang paling penting: Anda bisa tidur lebih nyenyak tanpa khawatir website mati mendadak.
Bila Anda ingin membangun sistem web yang tahan tekanan dan aman dari DDoS sejak awal, Webklik hadir sebagai mitra teknologi yang siap mendampingi. Dari arsitektur cloud hingga optimasi performa dan proteksi, kami pastikan sistem Anda scalable dan reliable dalam segala situasi.