Dalam dunia desain UI yang serba visual dan cepat berubah, desainer sering kali terlalu fokus pada estetika: warna, tipografi, animasi, layout. Itu penting, tentu. Tapi ironisnya, justru elemen-elemen kecil yang esensial sering terlewat padahal mereka inilah yang menjaga UI tetap fungsional, inklusif, dan menyenangkan bagi semua pengguna.
Elemen UI itu seperti garam dalam masakan—tidak terlihat mencolok, tapi dampaknya luar biasa jika absen. Artikel ini akan membongkar komponen UI yang sering diabaikan, namun sangat krusial untuk pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Navigasi Mikro (Micro Navigation)
Kebanyakan desainer memberi perhatian penuh pada navigasi utama (navbar, menu utama, dropdown), tapi lupa bahwa micro navigation seperti breadcrumb, anchor link dalam halaman panjang, atau panah “back to top”—adalah bagian penting dari kenyamanan eksplorasi.
Tanpa ini, pengguna bisa mudah tersesat di dalam website berdimensi besar, terutama pada halaman dokumentasi, katalog, atau blog dengan banyak sub-bagian.
Breadcrumb, misalnya, memberi konteks:
“Saya sedang ada di mana, dan bagaimana cara kembali?”
Jangan remehkan navigasi kecil. Justru mereka yang menjaga pengguna tetap “waras” saat menjelajahi struktur yang kompleks.
Placeholder dan Label Form yang Jelas
Formulir adalah titik interaksi krusial. Tapi sayangnya, banyak desain form yang terlihat clean… tapi membingungkan.
Kesalahan umum:
- Placeholder dipakai sebagai label, lalu hilang saat user mengetik
- Tidak ada penjelasan apa yang harus diisi
- Tidak memberi contoh input (“ex: +628123xxxxxxx”)
Hasilnya? Frustrasi. Bahkan drop-off rate meningkat.
Solusinya: Gunakan label tetap, placeholder sebagai pelengkap, dan bantu user dengan microcopy yang tepat.
Indikator Status dan Feedback Visual
Saat pengguna klik tombol, upload file, atau submit form mereka butuh respon instan. Apakah kliknya berhasil? Sudah loading? Gagal?
UI yang tidak memberikan feedback akan membuat pengguna merasa ragu atau bahkan marah.
Beberapa contoh feedback penting:
- Progress bar saat loading
- Snackbar dengan notifikasi sukses atau error
- Animasi kecil saat hover atau klik tombol
Ini bukan cuma detail visual. Ini adalah psikologi rasa aman.
Fokus dan State Aktif dalam Interaksi
Coba buka halaman form atau input field. Apakah saat kita klik, bidangnya memberi tanda bahwa sedang aktif?
Kalau tidak, maka UI itu kehilangan kepekaannya terhadap state.
State input seperti:
- Aktif (focus)
- Valid/invalid
- Terisi
- Error
Jika tidak jelas, pengguna akan bingung apakah mereka sudah benar mengisi atau belum.
Gunakan warna, garis border, atau ikon untuk menandai state pastikan mereka terlihat dan konsisten di semua perangkat.
Ikon yang Relevan, Bukan Hanya Dekoratif
Ikon adalah bahasa visual yang sangat kuat. Tapi banyak desain menggunakannya hanya sebagai hiasan tanpa memperjelas arti.
Ikon harus:
- Mendukung konteks (ikon troli = belanja, ikon pensil = edit)
- Diberi label atau tooltip jika maknanya tidak universal
- Konsisten secara gaya dan ukuran
Jangan pakai ikon hanya karena “terlihat modern”. Gunakan karena mereka membantu pemahaman pengguna.
Aksesibilitas Warna dan Kontras
Penting tapi sering dilupakan: tidak semua pengguna punya persepsi warna yang sama.
Kontras teks terhadap latar belakang harus cukup tinggi agar bisa dibaca oleh semua orang termasuk mereka dengan low vision atau color blindness.
Gunakan tools seperti:
- WebAIM Contrast Checker
- Figma plugin “Stark”
Pastikan semua kombinasi warna lulus standar WCAG minimum (rasio 4.5:1 untuk teks biasa, 3:1 untuk teks besar).
UI yang tidak aksesibel sama saja menutup pintu untuk sebagian audiens Anda.
Kesimpulan
Dalam desain UI, yang sering diabaikan justru sering jadi kunci kenyamanan pengguna. Detail kecil seperti label yang jelas, ikon yang bermakna, atau notifikasi feedback adalah hal-hal yang tidak akan dipuji jika ada, tapi sangat dirasakan saat tidak ada.
Dan justru detail seperti inilah yang membedakan UI biasa dengan UI profesional. UI yang dipikirkan sampai ke rasa manusia yang menggunakannya.
Kalau Anda ingin membangun UI website yang tidak hanya cantik, tapi juga menyentuh setiap elemen kecil yang berpengaruh pada UX Webklik siap bantu. Kami membangun antarmuka yang berpikir panjang: dari besar hingga kecil, dari estetika hingga fungsionalitas.