Ketika pelanggan membuka websitemu dari HP, hal pertama yang mereka rasakan adalah… loading. Kalau terlalu lama? Mereka pergi. Dan sering kali, pelaku UMKM tidak sadar bahwa penyebab utamanya adalah gambar terutama gambar produk yang jumlahnya banyak dan ukurannya besarSolusinya? Lazy Load.
Sebuah teknik sederhana namun sangat powerful yang bisa membuat halaman produkmu terasa lebih ringan, cepat, dan nyaman diakses. Dalam artikel ini, kita bahas bagaimana Lazy Load bekerja, kenapa itu penting untuk website UMKM, dan bagaimana cara menerapkannya tanpa ribet teknis.
Apa Itu Lazy Load?
Lazy Load (pemanggilan tertunda) adalah teknik di mana gambar (atau konten berat lain) hanya dimuat saat dibutuhkan, bukan langsung saat halaman dibuka.
Contoh:
Pengunjung membuka halaman katalog dengan 20 gambar produk. Tanpa Lazy Load, semua gambar dimuat sekaligus—berat dan lambat. Dengan Lazy Load, hanya 3-4 gambar pertama yang dimuat; sisanya menunggu hingga pengguna menggulir ke bawah.
Efeknya?
- Website terasa lebih cepat
- Beban server lebih ringan
- Konsumsi data pengguna lebih hemat
Manfaat Lazy Load untuk UMKM
1. Loading Lebih Cepat = Pengunjung Lebih Lama Bertahan
Data Google menunjukkan bahwa 53% pengguna meninggalkan halaman jika loading lebih dari 3 detik. Lazy Load membantu memangkas waktu loading drastis, terutama di katalog produk.
2. Ramah untuk Pengguna Mobile
Banyak pengunjung UMKM berasal dari pengguna HP, bahkan dengan jaringan yang tidak stabil. Lazy Load memastikan mereka tetap bisa menikmati pengalaman browsing yang mulus.
3. Membantu SEO
Kecepatan adalah faktor peringkat Google. Website yang lebih ringan punya peluang lebih tinggi muncul di atas.
4. Menghemat Bandwidth Hosting
Bagi UMKM yang pakai shared hosting atau paket murah, Lazy Load adalah cara cerdas untuk menghindari overquota.
Cara Mengaktifkan Lazy Load (Tanpa Coding!)
Jika Pakai WordPress:
- Plugin Termudah:
- Smush (versi gratis pun cukup)
- a3 Lazy Load
- LiteSpeed Cache (jika server mendukung)
Langkah:
- Install plugin
- Aktifkan fitur Lazy Load untuk gambar, iframe, dan thumbnails
- Tes kecepatan via PageSpeed Insights
Jika Pakai HTML/CMS Custom:
Gunakan atribut bawaan HTML5:
htmlCopyEdit<img src="produk.jpg" loading="lazy" alt="Nama Produk">
Hanya dengan menambahkan loading="lazy"
ke tag <img>
, browser modern otomatis menunda pemanggilan gambar sampai diperlukan.
Untuk E-Commerce Platform:
- Shopify: Gunakan tema yang sudah mendukung lazy load, atau install aplikasi seperti “LazyLoad by Minifier”
- Wix: Lazy Load aktif secara default
- Webflow: Aktif lewat pengaturan “Lazy Load media”
Tips Optimasi Tambahan
- Gunakan format gambar modern (WebP)
- Kompres gambar sebelum upload (pakai TinyPNG atau Squoosh)
- Gunakan dimensi gambar yang sesuai ukuran tampilan, jangan upload 3000px jika hanya tampil 300px
Kesimpulan
Lazy Load adalah teknologi ringan yang bisa memberi efek besar untuk performa website UMKM—terutama yang menampilkan banyak produk. Ini bukan soal teknis semata, tapi soal memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi calon pelanggan, sejak detik pertama mereka membuka websitemu.
Dan kalau kamu ingin implementasi lebih maksimal tanpa repot teknis, Webklik siap bantu. Kami bantu UMKM mengoptimalkan performa gambar dan loading katalog produk agar pelanggan tidak hanya lihat, tapi juga klik dan beli.