Pertama kali orang melihat website kamu, yang mereka nilai bukan hanya produk atau jasa yang kamu tawarkan. Mereka menilai keseluruhan tampilan, kesan, dan kenyamanan ketika mengaksesnya. Dan di situlah desain memainkan peran vital.
Website dengan desain profesional bukan hanya soal estetika, tapi juga soal kredibilitas. Menurut Stanford Web Credibility Research, 75% pengguna menilai kredibilitas bisnis dari tampilan website-nya. Artinya, desain yang rapi dan strategis bisa langsung mengangkat citra brand kamu di mata pengunjung.
Lalu, apa saja yang perlu kamu perhatikan agar desain website kamu tampil profesional dan membangun kepercayaan sejak detik pertama? Yuk kita bahas.
Gunakan Grid dan Tata Letak yang Terstruktur
Desain yang asal-asalan langsung terlihat dari layout yang berantakan. Elemen visual perlu punya hirarki dan keteraturan. Grid system membantu menyusun elemen agar tetap simetris dan nyaman dipandang.
Dengan grid, kamu bisa memastikan heading, gambar, dan teks saling sejajar dan membentuk keseimbangan visual. Ini tidak hanya membuat desain lebih rapi, tapi juga memudahkan pengguna dalam menjelajahi halaman.
Gunakan kolom 12-grid seperti di Bootstrap sebagai acuan. Jangan letakkan terlalu banyak elemen berbeda dalam satu area. Sisakan ruang putih (white space) untuk memberi napas pada desain.
Pilih Skema Warna dan Tipografi yang Konsisten
Brand profesional selalu punya identitas visual yang konsisten. Warna dan font memainkan peran penting dalam membentuk persepsi emosional terhadap brand kamu.
Hindari menggunakan terlalu banyak warna. Cukup 2–3 warna utama dan 1–2 warna aksen. Pastikan kontras cukup agar teks mudah dibaca. Untuk font, pilih maksimal dua jenis: satu untuk heading, satu untuk body text.
Gunakan tools seperti Coolors.co untuk merancang palet warna brand, dan pilih Google Fonts yang profesional seperti Poppins, Inter, atau Lato. Hindari font yang terlalu dekoratif.
Desain Responsif dan Mobile-Friendly Itu Wajib
Lebih dari 60% pengunjung website sekarang datang dari perangkat mobile. Maka desain yang tidak mobile-friendly langsung memberi kesan usang dan menyulitkan pengguna.
Desain responsif artinya layout menyesuaikan ukuran layar. Navigasi tetap mudah, teks tetap terbaca, dan elemen visual tetap proporsional meski dilihat dari smartphone.
Gunakan framework seperti Tailwind CSS atau gunakan builder seperti Elementor yang mendukung responsif. Selalu uji website dari berbagai perangkat sebelum launching.
Gunakan Visual Asli yang Mewakili Brand
Stok foto yang terlalu generik bisa membuat website terasa tidak otentik. Sementara visual yang asli—entah itu foto tim kamu, produk nyata, atau suasana kantor membuat brand kamu terasa lebih manusiawi dan dipercaya.
Jika memungkinkan, lakukan sesi foto profesional. Tapi jika belum memungkinkan, gunakan stok foto berkualitas tinggi yang sesuai brand tone kamu.
Gunakan Unsplash atau Pexels untuk gambar gratis berkualitas tinggi. Tapi untuk jangka panjang, pertimbangkan sesi dokumentasi khusus agar brand kamu tampil otentik.
Navigasi Simpel dan Jelas
Website profesional tidak membuat orang bingung. Navigasi harus sederhana, intuitif, dan konsisten di seluruh halaman. Menu yang terlalu banyak atau dropdown berlapis justru bisa membingungkan.
Pastikan pengunjung bisa menemukan apa yang mereka cari dalam 3 klik. Gunakan label menu yang familiar, seperti “Tentang Kami”, “Layanan”, “Kontak”, bukan istilah-istilah abstrak yang sulit dimengerti.
Tempatkan navigasi utama di bagian atas (header), dan navigasi sekunder di footer. Tambahkan search bar jika websitemu punya banyak halaman atau produk.
Pastikan Konsistensi Visual Antar Halaman
Salah satu ciri desain profesional adalah konsistensi. Artinya, setiap halaman di website kamu harus terlihat seperti bagian dari satu kesatuan brand. Warna, font, ukuran heading, dan style tombol sebaiknya sama di semua halaman.
Inkonistensi membuat pengalaman pengguna terganggu, dan bisa menurunkan rasa percaya pengunjung terhadap brand kamu.
Gunakan design system atau style guide. Catat standar desain (warna primer, jenis font, ukuran H1–H4, style tombol, dll) dan ikuti secara konsisten.
Tambahkan Interaksi Halus dan Animasi Ringan
Desain profesional terasa hidup. Elemen interaktif seperti hover effect, animasi loading, atau transisi lembut saat scroll bisa meningkatkan pengalaman pengguna tanpa terasa norak.
Tapi ingat, jangan berlebihan. Fokusnya tetap pada kemudahan dan kenyamanan.
Gunakan animasi CSS sederhana atau tools seperti Framer Motion jika kamu menggunakan React. Prioritaskan animasi pada elemen penting seperti tombol CTA dan menu.
Kesimpulan
Desain bukan soal keren-kerenan. Ini soal membangun kesan pertama yang profesional, kredibel, dan memikat. Dengan pendekatan desain yang strategis dari grid rapi, warna konsisten, navigasi jelas, hingga visual otentik website kamu akan tampil lebih meyakinkan di mata calon pelanggan.
Dan kalau kamu butuh bantuan untuk mendesain website yang bukan hanya cantik tapi juga terarah dan profesional, Webklik hadir sebagai mitra desain dan teknologi bisnismu. Dari konsep, UI/UX, hingga implementasi kami bantu kamu tampil percaya diri secara digital.