Pernah mengunjungi sebuah website dan merasa tersesat? Tidak tahu harus klik apa, mencari informasi pun membingungkan? Jika ya, Anda tahu betapa frustrasinya itu.
Faktanya, navigasi website yang buruk adalah salah satu alasan utama pengunjung cepat pergi. Sebaliknya, navigasi yang baik membuat pengunjung nyaman, betah, dan lebih dekat ke tindakan seperti membeli, mendaftar, atau menghubungi.
Navigasi bukan hanya soal desain menu ini soal pengalaman pengguna dan strategi konversi.
Berikut adalah trik menyusun menu navigasi yang bisa menahan pengunjung lebih lama di website Anda.
Gunakan Struktur Menu yang Familiar
Pengunjung tidak datang untuk belajar cara menggunakan website Anda. Mereka berharap semuanya terasa natural.
Gunakan istilah umum yang sudah mereka kenali:
- Beranda
- Tentang Kami
- Layanan / Produk
- Blog / Artikel
- Kontak
Jika memungkinkan, urutkan dari informasi umum ke yang lebih spesifik. Dan hindari terlalu banyak menu utama—idealnya maksimal 5–7 item.
2. Gunakan Menu Dropdown dengan Bijak
Dropdown membantu menyusun banyak informasi secara ringkas. Tapi jika terlalu panjang atau berlapis-lapis, justru membuat pengunjung bingung.
Trik:
- Kelompokkan konten secara logis (misal: Layanan → Website, Mobile App, SEO)
- Hindari menu dropdown lebih dari 2 tingkat
- Gunakan label yang jelas dan padat
Ingat, tujuan dropdown adalah membantu, bukan menyembunyikan.
Letakkan CTA di Menu yang Selalu Terlihat
CTA penting seperti “Hubungi Kami”, “Coba Gratis”, atau “Pesan Sekarang” sebaiknya tidak dikubur di tengah halaman. Letakkan langsung di menu navigasi—di posisi kanan atas, dengan desain mencolok.
Pengunjung yang siap bertindak tidak akan mencari-cari tombol. Mudahkan mereka.
Gunakan Sticky Navigation untuk Pengalaman Mobile
Sticky navigation (menu yang tetap di atas saat pengunjung scroll) sangat berguna di perangkat mobile. Ini membuat navigasi tetap bisa diakses kapan pun tanpa harus scroll ke atas.
Beberapa CMS atau builder modern seperti Webklik, Elementor, atau Webflow sudah menyediakan fitur ini dengan mudah.
Pastikan ukuran tombol cukup besar dan spasi tidak terlalu rapat agar nyaman diklik dengan jari.
Tambahkan Menu Footer untuk Informasi Pendukung
Tidak semua hal harus ditaruh di menu utama. Untuk informasi seperti:
- Kebijakan Privasi
- Syarat & Ketentuan
- FAQ
- Link ke media sosial
…letakkan di footer. Ini membuat tampilan menu utama tetap bersih dan fokus, tapi tetap memberikan akses lengkap ke informasi penting.
Uji dengan Prinsip 3-klik dan Heatmap
Coba uji: Apakah pengunjung bisa menemukan info yang mereka cari dalam maksimal 3 klik?
Jika tidak, berarti navigasi Anda perlu perbaikan.
Gunakan tools seperti:
- Hotjar (untuk heatmap dan tracking klik)
- Google Analytics (lihat halaman mana yang ditinggalkan lebih cepat)
Data ini bisa memberi insight nyata soal navigasi mana yang bekerja dan mana yang membingungkan.
7. Sesuaikan Navigasi dengan Tujuan Website
Apakah tujuan utama website Anda adalah menjual, edukasi, atau membangun koneksi? Susun menu berdasarkan prioritas itu.
Contoh:
- Untuk edukasi: tampilkan Blog dan Ebook di menu utama
- Untuk jualan: tampilkan Produk, Testimoni, dan Pesan Sekarang
- Untuk B2B: tampilkan Portofolio, Layanan, dan Konsultasi Gratis
Navigasi bukan soal “semua ada”, tapi “yang penting terlihat duluan”.
Kesimpulan
Menu navigasi yang baik adalah seperti peta: ia membimbing, bukan membingungkan. Dengan menyusun struktur yang familiar, logis, dan strategis, Anda bukan hanya membuat website lebih ramah pengunjung—tapi juga meningkatkan potensi konversi.
Dan jika Anda ingin membangun website dengan navigasi yang sudah dioptimalkan dari awal, Webklik hadir sebagai platform yang menyeimbangkan desain, UX, dan strategi bisnis. Jadikan pengunjung betah sejak klik pertama.